Kemenangan ini merupakan kali ketiga Barcelona memenangi El Clasico pada musim ini setelah sebelumnya El Barca menang 4-0 di ajang La Liga dan kemudian 5-2 di final Cupercopa de Espana.
Atas pencapaian tersebut, Barcelona masih berada dalam jalur meraih treble winner pada musim ini. Setelah mengamankan gelar Copa del Rey, anak-anak asuhan Hansi Flick masih memuncaki klasemen La Liga dan akan tampil di semifinal Liga Champions.
Di laga tersebut, Barca sempat unggul duluan lewat gol Pedri di menit ke 28. Madrid bangkit selepas jeda dengan gol tendangan bebas Kylian Mbappe di menit ke-70 dan sundulan Aurelien Tchouameni (77’).
Seperempat jam sebelum akhir waktu normal, pasukan Carlo Ancelotti bersiap menyongsong gelar. Namun, gol Ferran Torres ke-84 memaksa kedudukan imbang dan berlanjut ke extra time. Barcelona akhirnya membalikkan kembali keunggulan mereka dengan gol penentu dari lesakan indah Jules Kounde (116’).
Tembakan mendatar nan keras dari bek Prancis itu menyarangkan bola ke pojok bawah tanpa bisa dijangkau kiper Thibaut Courtois. Raksasa Catalunya menang 3-2 untuk menyegel titel ke-32 di pentas ini. Pelatih Barca, Hansi Flick mengaku sangat senang atas pencapaian anak asuhnya yang mampu bangkit, setelah tertinggal.
Meski demikian, pelatih asal Jerman itu mengatakan bahwa para pemainnya tidak boleh menahan diri untuk merayakan gelar ke-32 Piala Raja Spanyol. “Ini adalah malam yang sangat sempurna. Saya sangat bangga. Bagi saya, sungguh luar biasa apa yang mereka lakukan, bagaimana mereka berjuang. Saya sangat menghargai apa yang mereka lakukan, bahwa mereka tidak pernah menyerah. Saya pikir semua orang, klub, para penggemar, bangga dengan tim ini,” kata Flick.
Menurutnya, memenangkan gelar dalam partai Clasico melawan Real Madrid selalu terasa spesial. Para pemain dan ribuan suporter di tribun ikut larut dalam kegembiraan. “Sekarang kami harus merayakannya dan kemudian tujuannya adalah untuk pulih, pulih dan pulih.
Treble adalah sebuah opsi, tetapi kami harus terus bekerja,” katanya. Blaugranas tidak terkalahkan di kompetisi domestik sejak akhir Desember. Hingga kini berada di posisi terdepan untuk memenangkan gelar Liga Spanyol. Barca memuncaki klasemen La Liga dengan 76 poin, unggul empat poin dari Real. Setelah pertandingan Liga Champions melawan Inter Milan, mereka akan menghadapi tim yang berada di peringkat terakhir, Valladolid.
Flick mengaitkan keberhasilan timnya dengan sikap para pemainnya yang fokus dan tidak sombong. Sementara, Madrid harus ikhlas melihat rival mereka merayakan trofi di depan mata untuk kedua kalinya musim ini. Januari lalu, mereka kalah telak 2-5 pada lakon El Clasico di final Piala Super Spanyol 2025.
Usai pertandingan, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti merasa timnya kali ini lebih pantas menang daripada sang rival. “Kami menguasai jalannya pertandingan, tapi mereka mencoba merebut bola di belakang kami. Dan pada saat itulah segalanya menjadi rumit,” kata Don Carlo seperti dikutip dari The Marca, kemarin. “Kami harus terus berjuang karena telah memberikan semua yang kami miliki.
Tim bertanding dengan sangat baik, dan tidak ada yang perlu dikeluhkan. Kami sudah bermain dengan sangat baik,” bebernya. Saat ini, tidak ada lagi yang bisa dilakukan Los Blancos selain tampil habis-habisan di sisa pertandingan Liga Spanyol. Sebab, ajang ini satu-satunya kesempatan mereka membalas dendam kepada Barca.
Akan tetapi, tugas Madrid sangat berat karena harus disertai harapan sang rival tersungkur di lima pekan penutup. Kylian Mbappe dan kawan-kawan kudu menyusul ketinggalan 4 poin dari Lamine Yamal cs.
Ancelotti menepis sejumlah laporan yang mengaitkan dirinya dengan jabatan kepelatihan atimnas Brasil yang sedang kosong. “Saya bisa melanjutkan, saya bisa berhenti. Tetapi itu akan menjadi isu dalam beberapa pekan ke depan, bukan hari ini,” ungkapnya.